Pada dasarnya seberapa besar kebutuhan kita akan komputer atau laptop. Jelas kita butuh. Namun, disisi lain kadang kita terlalu kelebihan spesifikasi dibanding yang kita butuhkan. Sebenarnya dengan Pentium III dan 256 MB RAM sudah cukup untuk mengetik, mendengar MP3 dan mengedit foto. Lalu apa yang membuat perkembangan hardware begitu pesat. GAME!! Tidak dapat dipungkiri, perkembangan game memacu produsen komputer berlomba-lomba menciptakan hardware yang semakin baik. Produsen prosesor, RAM, harddisk, VGA berkembang pesat.
Bagi pecinta komputer memang tidak slah jika kita mengikuti perkembangan komputer. Namun, seringnya kita salah persepsi akan kebutuhan dan kesenangan. Hal itu diakui sendiri oleh Direktur Intel Corporation saat peluncuran Prosesor terbaru Intel, yaitu Intel Quad Core. Jika kita belum butuh prosesor empat inti, kita tidak perlu membelinya. Lebih baik pakai prosesor yang dua atau satu inti saja. Dia mengatakan hal itu terlalu boros sumber daya.
Selain masalah kebutuhan, penggunaan komputer juga menimbulkan maslah sampah elektronik, terutama plastiknya. Seperti cartridge misalnya. Produsen sekelas HP sendiri mengakui baru bisa mendaur ulang hanya sekitar 5 % cartridge bekas dari seluruh dunia.
Oleh karena itu kita harus bijak menyikapi hal ini. Jadi tidak ada salahnya membeli komputer bekas atau laptop bekas. Orang Jepang saja sulit untuk membuang alat elektronik lamanya. Mereka memakai alat-alat tersebut sampai benar-benar tidak dapat dipakai. Atau bila mereka ingin mengganti dengan yang lebih baru, mereka akan sangat senang jika kita meminta alat elektronik yang lama.
Bagi pecinta komputer memang tidak slah jika kita mengikuti perkembangan komputer. Namun, seringnya kita salah persepsi akan kebutuhan dan kesenangan. Hal itu diakui sendiri oleh Direktur Intel Corporation saat peluncuran Prosesor terbaru Intel, yaitu Intel Quad Core. Jika kita belum butuh prosesor empat inti, kita tidak perlu membelinya. Lebih baik pakai prosesor yang dua atau satu inti saja. Dia mengatakan hal itu terlalu boros sumber daya.
Selain masalah kebutuhan, penggunaan komputer juga menimbulkan maslah sampah elektronik, terutama plastiknya. Seperti cartridge misalnya. Produsen sekelas HP sendiri mengakui baru bisa mendaur ulang hanya sekitar 5 % cartridge bekas dari seluruh dunia.
Oleh karena itu kita harus bijak menyikapi hal ini. Jadi tidak ada salahnya membeli komputer bekas atau laptop bekas. Orang Jepang saja sulit untuk membuang alat elektronik lamanya. Mereka memakai alat-alat tersebut sampai benar-benar tidak dapat dipakai. Atau bila mereka ingin mengganti dengan yang lebih baru, mereka akan sangat senang jika kita meminta alat elektronik yang lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar